WORKSHOP RISET UNRAM MENUJU DAYA SAING INTERNASIONALLEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS MATARAM

“STRENGTHENING INTERNATIONAL COLLABORATION IN RESEARCH AND COMMUNITY DEVELOPMENT : TIPS AND TRICKS”

Mataram, (08/03/2022) Sinergi menciptakan daya saing civitas akademisi dalam bidang riset dan penelitian skala internasional, menjadi jargon utama Universitas Mataram saat ini. Sejalan dengan semboyan tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (LPPM UNRAM) pun melakukan kolaborasi sinergi dengan pihak yang mampu mendukung pencapaian skala riset internasional.  Melalui program “Workshop Riset UNRAM Menuju Daya Saing Internasional”, bertema kan “Strengthening International Collaboration In Research And Community Development : Tips And Tricks”.  Mampu menjadi ruang meningkatkan motivasi dan membuka pemahaman dosen UNRAM dalam menggerakan riset yang berkualitas secara internasional. Tema yang menarik ini, dihadiri pula oleh narasumber yang sangat potensial dibidang tersebut, beliau merupakan alumni dosen Pertanian Universitas Mataram yang saat ini memperluas profesinya pada lembaga internasional yaitu UNDP. Beliau merupakan salah satu sumber daya manusia unggul yang berasal dari Lombok, beliau bernama “Baiq Dewi Krisnayanti, SP.,MP.,Ph.D.” Beliau saat ini berprofesi sebagai National Project Manager Gold-ISMIA UNDP Indonesia.

Pendukung pelaksanaan workshop agar berjalan dengan lancar, maka pada kegiatan ini pun dimoderatori oleh Prof. Buan Anshari, Ph.D selaku Koordinator Penelitian LPPM Universitas Mataram.  Mengawali dimulainya workshop ini, maka Ketua LPPM UNRAM (Muhamad Ali, Ph.D) menyampaikan sambutan pembukaan bahwa ” keberadaan workshop ini menjadi ruang dalam memberikan pengarahan dalam peningkatan kualitas riset. Dengan dihadiri oleh pemateri hebat ini, tentunya diharapkan mampu memberikan masukan untuk UNRAM dalam meningkatkan riset skala internasional. Untuk informasi kembali, UNRAM selaku universitas yang bergerak dalam berbagai point diantaranya pendidikan, penelitian, sharing knowledge, dan tata kelola. Komponen riset mampu mendukung akademi kompetisi yang berkaitan dalam kolaborasi riset. Dengan hal ini, maka perlu adanya pemahaman akaan tips dan trik dalam memperoleh pendanaan internasional ataupun publikasi internasional. Diharapkan pertemuan ini mampu memberikan kontribusi dalam ruang diskusi untuk mendapatkan target tersebut” .

Dengan dibukanya workshop ini, maka berlanjut pada acara inti yaitu penyampaian materi yang disampaikan oleh Ibu Baiq Dewi (Sapaan hangatnya). Diawal penyampaiannya, beliau menyampaikan akan potensi dosen muda UNRAM untuk mampu berkolaborasi diskala internasional. Perlu adanya kolaborasi sinergi antar institusi pendidikan, pemerintah, ataupun indivisu dengan institusi terkait. Universitas Mataram yang terletak disalah satu wilayah Indonesia Timur, sudah seharusnya menjadi pihak utama yang memegang isu riset diwilayah tersebut. Diawali dengan tips dan trik memulai riset skala internasional, Ibu Dewi ini pun menyampaika beberapa point tips tersebut diantaranya : identifikasi diri dan kapasitas, identifikasi potensi dan manfaatkan link kontak bersama dosen almamater terdahulu, identifikasi pihak kolaborasi sesuai bidang riset, perlu adanya komitmen dalam bekerja, dan tentunya professional dalam menjalankan amanah.

Pada point komitmen dalam bekerja, beliau memperkuat bahwa dalam program riset internasional, biasanya tidak menanggung dana secara honor. Terutama pada pihak yang menjadi Dosen di civitas akademisi, sehingga komitmen ini dilakukan sebagai bentuk investasi diri, namun ditargetkan akan memperoleh publikasi secara internasional. Kalimat menarik yang beliau sampaikan “ Komitme yang tidak terukur oleh uang”. Meski menjadi indicator tips yang sederhana, kemampuan secara professional sangat dibutuhkan. Kemampuan dalam tepat waktu, yang mampu mengikuti pola professional skala internasional. Dengan kelayakan ini tentunya mampu mencerminkan kapasitas riset yang diajukan. Kolaborasi antar universitas, negara ataupun pihak NGO Internasional lainnya, sangat didukung dengan profesionalitas diri.  Tak hanya itu, dalam pengajuan riset juga diperlukan adanya penyusunan konsep note yang terdiri atas 2 lembar yang memuat anggaran dan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan selama program diajukan. Permasalahan yang cukup biasa dialami dalam kerjasama antar NGO dan Universitas adalah adanya keterlambatan dalam penyerahan laporan kegiatan. Permasalahan ini tidak hanya merugikan pihak NGO, namun juga mampu menciptakan jejak record yang buruk dan terekam dalam pengajuan riset kedepannya.

Selain tentang tisp trik pengajuan riset internasional, Ibu Dewi pun juga menyampaikan teknik lapangan dalam mempeluas jaringan internasional. Mengikuti ajang konferensi internasional menjadi ruang yang sangat tepat bertemu dengan berbagai NGO Internasional dan mengenal bidang NGO yang berkaitan dengan bidang riset yang akan diangkat. Melakukan perkenalan melalui via email dan menawarkan program riset tersebut. Jika dikaitkan dengan UNDP, sampai saat ini hanya terdapat 1 universitas di Indonesia yang lolos yaitu Universitas Riau. UNDP sendiri memiliki beberapa sistem penilaian diantaranya : requirement administrasi, technical requerment dan scoring yang berpatokan pada standar yaitu 70% yang akan dilanjutkan pada pengecekan anggaran yang diajukan. Jika diamati, terdapat faktor yang menyebabkan universitas sulit untuk tembus yaitu kurang adanya berkas terkait sertifikat bisnis universitas, pajak universitas, audit finansial assistant, dan CV individu.

Pemaparan materi yang sangat menarik ini pun dilanjutkan pada sesi tanya jawab. Penyampaian yang sangar rinci dan jelas ini mengundang Dosen UNRAM untuk bertanya. Salah satu pertanyaan yang diajukan terkait apa hambatan yang dialami dosen universitas dalam pengajuan riset internasional”.  Tanpa menunggu waktu lama, Ibu Dewi menanggapi bahwa sampai saat ini banyak ditemukan pengajuan riset yang dilakukan Dosen masih diperkaya akan teori, namun secara implementasi masih kurang. Tak hanya pertanyaan tersebut, melalui chat zoom salah seorang Dosen bertanya terkait “bagaimana konsep note dapat disusun”. Tanpa menjelaskan panjang, Ibu Dewi langsung menawarkan format konsep note yang akan beliau sebarkan melalui kontak Pak Ali (Ketua LPPM UNRAM). Mendekati waktu berakhirnya workshop, salah seorang Dosen bertanya terkait “apakah ada peluang teknik pertanian dalam pengajuan riset di UNDP”. Pertanyaan terakhir yang sangat dinanti tiap dosen, Ibu Dewi pun menginformasikan bahwa untuk saat ini belum ada bidang pertanian, sekalipun ada pasti UNRAM akan menjadi pihak utama yang akan diinformasikan, mengingat almamater saya dulu adalah UNRAM “Ungkap tegas beliau”. Tak hanya itu, beliau memberikan informasi tambahan bahwa kedepannya akan dibuka pendaftaran program dalam bidang pertanian dan kehutanan. Dan adapun bidang teknik yang biasa diangkat yaitu tentang penyediaan air di pedalaman, dan pembuatan solar.

Dengan waktu yang telah menunjukkan pukul 11.27 maka berakhirlah pertemuan ini yang diarahkan oleh Prof. Buan selaku moderator. Dengan pemaparan yang sangat jelas dan bermanfaat ini, diharapkan para dosen UNRAM terutama Dosen Muda bergerak dalam mengembangkan riset menuju standar internasional.