WORKSHOP INOVASI LPPM UNRAM 2022

Sesi Dokumentasi DiAkhir Kegiatan Workshop Inovasi

perguruan tinggi sebagai salah satu pusat penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi menurut Undang-undang No 12 Tahun 2012 memiliki tujuan untuk menghasilkan produk Iptek yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Manfaatnya akan terasa apabila hasil produk iptek tersebut dapat dikomersialkan. Dampaknya, ada perekrutan tenaga kerja baru dan subsitusi impor dari luar negeri. Menilik peluang tersebut, Universitas Mataram melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNRAM mengadakan program “Workshop Inovasi” pada Selasa, 17 Mei 2022 secara daring (zoom meeting). Keberadaan Inkubator Bisnis dan Inovasi LPPM UNRAM menjadi ruang khusus yang mampu mendampingi berbagai hasil riset inovasi menjadi produk unggulan berdaya saing. Dengan mengangkat tema “ Sinergi Peningkatan Kapasitas Hilirisasi Inovasi Tepat Guna Bagi Negeri”. Tema ini pun sejalan dengan pemateri workshop yang merupakan kepala Pusat PKL dan Magang Industri LP3 Universitas Negeri Jakarta (Aam Amaningsih Jumhur, Ph.D).

Peserta workshop inovasi ini dihadiri oleh Dosen-Dosen Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian UNRAM 2022 yang tersebar diberbagai fakultas. Tak hanya itu, workshop ini pun juga diramaikan oleh para mahasiswa KKN periode Juni 2022 yang akan melakukan program KKN. Dengan mengundang peserta tersebut, diharapkan mampu menjadi langkah awal Para dosen dan mahasiswa dalam berinovasi menjalankan program riset yang kedepannya akan dilaksanakan.

Workshop inovasi ini diawali dengan penyampaian sambutan oleh Ketua LPPM UNRAM (Muhamad Ali, Ph.D). Pada sambutannya beliau menyampaikan bahwa “ tiap tahunnya UNRAM mengadakan kontes inovasi, yang tentunya menjadi ruang inovasi bagi dosen dan mahasiswa. Di era disrupsi inovasi menjadi wadah disegala aspek, sebagai bahan media pembelajaran. Hasil riset yang bermuara pada masyarakat dan bermanfaat untuk meningkatkan pembelajaran. Dengan terfokus pada meningkatkan taraf hidup masyarakat. Keberadaan program KKN dengan mengaitkan mahasiswa yang mampu menjadi penyambung lidah dari hasil riset dosen yang mampu bermanfaat di masyarakat, baik dibidang pertanian, peternakan ataupun bidang lainnya. Target inovasi ini tentunya akan membantu peningkatan IKKU 5 perguruan tinggi, dalam menghasilkan inovasi unggul dan kompeten. Tahun lalu, UNRAM berhasil memperoleh peringkat 15 dibidang inovasi, tentunya ini mendukung peningkatan kinerja. Keberadaan adek adek mahasiswa tentunya memberikan sumbangsih yang cukup tinggi”. Diakhir sambutannya, pak Ali pun menyampaikan terimakasih kepada pemateri selaku ketua PKL dan magang Universitas Negeri Jakarta. Harapannya, keberadaan kegiatan ini mampu membantu dalam peningkatan magang di UNRAM seperti magang UMKM. Menghilirisasi hasil riset yang lebih bermakna dimasyarakat dan meningkatkan kinerja Perguruan Tinggi.

Dengan berakhirnya sambutan tersebut, maka berlanjutlah pada sesi penyampaian materi. Pada sesi ini, dimoderatori oleh Ketua Inkubator Bisnis dan Inovasi LPPM UNRAM (Oryza Pneumatica Inderasari, S.Sos.,M.Sosio). Tanpa menunggu waktu lama, Ibu Aam selaku pemateri pun menyampaikan materinya dengan menceritakan berbagai pengalaman hibah inovasi yang pernah diraih. Terdapat 9 hibah pendanaan yang beliau peroleh, hal ini tentunya menjadi motivasi para Dosen lainnya untuk terus berkarya. Tidak hanya itu, Ibu Aam pun memperkenalkan ide inovasi start up yang telah dibangun diantaranya Gentra Dewantara Persada, Bridway Wedding Planner dan Nirmala Food.

Sebagai bentuk edukasi dalam pendampingan inkubator bisnis, Ibu Aam pun menjelaskan akan keterkaitan sinergi lingkungan akademisi, inkubator bisnis dan industri. Dengan menitik fokuskan pada skema inkubator  berupa fasilitas modal usaha ataupun fasilitas kantor lainnya yang mengarah pada pengembangan dan mandiri. Beberapa pola inkubator yang dapat diterapkan diantaranya Tata kelola inkubator bisnis, proses bisnis inkubator, dan program inkubator. Tidak tentang pengolahan inkubator, Ibu Aam pun menjelaskan akan permasalahan yang sering dihadapi oleh para tenant start up yang harus di siapkan standar indicator keberhasilannya. Permasalahan tiap tenant ini pun tentunya akan berpengaruh pada penerapan program inkubator. Tahapan pendampingan ini diterapkan secara berkala dengan menetapkan rancangan selama beberapa tahun kedepan. Diakhir penyampaiannya, Ibu Aam pun menjelaskan akan potensialnya LPPM sebagai pusat unggulan IPTEK, hal ini dapat dicontohkan dari sistem koordinasi LPPM di Universitas Negeri Jakarta yang terfokus pada pendampingan desa menjadi 3 bidang yaitu desa wisata, desa devisa dan desa Iptek. Desa merupakan pusat ladangnya ilmu dan ekonomi, segala inovasi dapat tercipta didalamnya “ungkap Ibu Aam”.

Dengan berakhirnya sesi penyampaian materi ini, Ibu Oryza pun membuka sesi diskusi dengan memberi kesempatan peserta workshop untuk bertanya. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Pak Aliefman Hakim selaku Koordinator Pengabdian dan Inovasi, dengan pertanyaan “ Bagaimana pengalaman Ibu dalam mempertahankan jumlah produk inovasi dari tahun ke tahun”. Tidak hanya Pak Alief, pertanyaan kedua pun diajukan oleh Pak Misbahuddin salah satu dosen Teknik Elektrok. Dalam pertanyaannya, beliau menyampaikan beberapa produk inovatif yang sebelumnya telah diciptakan diantaranya smart lighthing, timbangan bayi stunting central live. Pertanyaannya “bagaimana cara mengoptimalkan produk inovatif yang dapat diterima pasar”. Sesi diskusi 1 ini pun ditutup dengan dua pertanyaan. Tanpa menunggu waktu lama, Ibu Aam pun menjawab “strategi yang dapat dilakukan dalam mempertahankan produk inovasi adalah dengan meningkatkan SDM perguruan tinggi baik dari kalangan Dosen dan Mahasiswa. Dengan menciptakan program hibah produk inovasi dari Universitas terkait. Dengan melakukan roll map mendesain produk inovatif terdahulu dan fokus akan kekurangan yang mampu menciptakan inovasi baru,dengan memberdayakan limbah limbah inovasi untuk bahan inovasi berikutnya. Dalam 1 inovasi mengandung bahan inovasi lainnya yang dapat diberdayakan untuk selanjutnya”. Berlanjut pada pertanyaan kedua, Ibu Aam pun menjelaskan bahwa “ pasar yang tidak ada dalam suatu produk inovatif dapat dibantu melalui keberadaan Inkubator Bisnis dan Inovasi, melakukan kerjasama dengan industri, universitas lainnya ataupun mengaitkannya dengan program Dinas setempat yang sesuai dengan inovasi yang dihasilkan.

Sesi diskusi yang cukup menarik ini pun dibuka kembali dalam sesi kedua, pada sesi kedua ini pun terdapat pertanyaan yang disampaikan oleh Dr. Wirya selaku Dosen Mata Kuliah Elektronik Industri, Beliau menyampaikan bahwa pada MK tersebut memiliki target luaran berupa produk seperti step down teg 220 ke 5 seperti charger HP, aki dan lainnya. Pertanyaannya “ apakah bisa dikemas menjadi sebuah produk untuk dikomersialisasi”. Menampung pertanyaan pertama, maka berlanjut pada pertanyaan kedua yang disampaikan oleh salah satu staff Inkubator Bisnis dan Inovasi LPPM UNRAM, pertanyaannya “ Bagaimana cara menjalankan program kerja yang menyesuaikan anggaran pendanaan yang minim dari perguruan tinggi”. Pertanyaan yang cukup menarik ini pun langsung ditanggapi oleh Ibu Aam, “ Keseimbangan antara penyesuaian anggaran dan program ini pun mampu dilakukan dengan menyesuiakan kebutuhan tenant. Dengan menyusun indicator kerja inkubator dan menjadikan indicator tersebut sebagai target luaran. Cara lainnya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan matching funding/bisnis dengan menghadiri industri ataupun inkubator lainnya ataupun mempertemukan dengan perusahaan lainnya untuk tertarik melakukan permodalan dana dengan inkubator. Cara kedua pun bisa dilakukan dengan mengadakan pameran inovasi, dengan memperkenalkan produk tersbeut kepada masyarakat luas yang tentunya akan mengundang investor yang tertarik.

Dengan sesi diskusi yang sangat menarik ini pun, tanpa terasa waktu pun telah berlalu panjang. Sebelum workshop ditutup, Ibu Aam selaku pemateri menyampaikan closing statement “Inovasi produk untuk kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi yang mampu menguatkan bangsa kedepannya”.

Dengan terlaksananya workshop start up ini diharapkan menjadi ruang awal untuk membuka semangat motivasi berbagai pihak dari kalangan akademisi, birokrasi ataupun mahasiswa lainnya untuk sama sama bersinergi menciptakan dan meningkatkan produk inovatif tepat guna yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan negeri.

Dengan berakhirnya closing statement tersebut, maka moderator pun menutup workshop dengan penuh syukur. Workshop ini pun diabadikan dengan dokumentasi bersama melalui via zoom yang diakhiri dengan senyum bangga dari tiap panitia dan peserta yang telah mengikuti kegiatan ini sampai selesai.