Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslimt erbanyak di dunia, salah satu Pulau Lombok yang terkenal dengan sebutan pulau seribu masjid. Pulau yang memiliki sumber daya alam melimpah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Salah satu produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi yang dibuat dari bahan alami yakni produk-produk Muktesa-Ecoprint. Muktesa merupakan singkatan dari mukenah tenun sasak sedangkan ecoprint adalah teknik yang digunakan dalam pemberian corak warna pada media, salah satunya media kain menggunakan pewarna dari bahan alami seperti daun, akar, batang, buah ataupun bunga tumbuhan.

Mukenah yang terbuat darik ain yang sudah diberi corak ecoprint dikolaborasikan dengan kain tenun khas dari Desa Sukarara, Lombok Tengah. Perpaduan kain ecoprint dan kain tenun ini ditujukan untuk melestarikan warisan budaya lokal yang kian memudar karena adanya trend fashion. Sejak tahun 2019 Muktesa berupaya memproduksi produk yang  berkualitas dari pengunaan bahan hingga motif ecoprint yang dihasilkan. Banyak rintangan yang dilalui untuk bias sampai pada tahap ini, dan tidak jarang mengalami percobaan produksi yang gagal.

Adanya Fasilitasi Bidang Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud pada 2022 menjadi kesempatan bagi Muktesa-Ecoprint untuk dapat melanjutkan programnya hingga mampu memproduksi tidak hanya mukena, melainkan dapat menambah inovasi produk ecoprint seperti tas, tamblr, kipas, sepatu, pakaian, serta outer yang trendy dan tetap mengandung nilai budaya dan nilai estetika yang tinggi.

Berawal dari mengikuti tutorial di youtube sampai pelatihan dari seorang ecoprinter mengenai ecoprint, kini Muktesa-Ecoprint mampu memberikan pelatihan ecoprint dan pelatihan lain di Desa Sukarara kepada ibu-ibu penenun agar dapat mengembangkan potensinya. Kegiatan FBK ini resmi dilaksanakan pada bulanAgustus 2022 di Desa Sukarara sampai dengan bulan November 2022.

Diawali dengan pembukaan kegiatan, lalu dirangkaikan dengan pelatihan-pelatihan kepada ibu-ibu penenun setiap minggunya, seperti pelatihan teknik ecoprint, pewarnaan benang, pelatihan design dan digital marketing. Output dari kegiatan FBK ini adalah Festival Fasilitasi Bidang Kebudayaan yang dilaksanakan pada tanggal 19 November 2022, dimana kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pejabat, ibu-ibu penenun, masyarakat setempat serta para pemuda/i di Desa Sukarara.

Kegiatan festival ini menjadi closing ceremony FBK dari Muktesa-Ecoprint yang memamerkan hasil tenun pewarna alam ibu-ibu peserta pelatihan FBK beserta beberapa produk Muktesa-Ecoprint yang telah dibuat bersama ke khalayak umum. Festival ini dirangkaikan dengan lomba fashion show baju adat khas Suku Sasak dan pembagian doorprize kepada para peserta. Terlaksananya  kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya terutama Kain Tenun Khas Desa Sukarara agar tetap menjadi  warisan budaya yang dicintai dan dijaga oleh masyarakat Desa Sukarara dan sekitarnya.