Mataram, 22 Desember 2022 Lembaga Penelitian Dan Pengabdian (LPPM) Universitas Mataram mendapat kunjungan kerja dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Aceh. Kunjunganini dihadiri oleh 7 orang perwakilan BAPPEDA Provinsi Aceh.Sementara dari LPPM UNRAM dihadiri oleh ketua LPPM dan jajarannya serta dosen-dosen peneliti dari masing-masing Fakultas di lingkup Universitas Mataram. Kegiatan ini selain sebagai saranasilaturahmiantaraBAPEDDA Aceh denganLPPM Universitas Mataram juga diiringi dengan kegiatan diskusi terkiat dengan fokus dan Lokus Riset UNRAMsebagaibentuktukarilmu terkait riset-riset yang telah dilakukan oleh dosen sekaligus peneliti pada lingkungan Universitas Mataram.
Acara kunjungan ini dimulai pada pukul 10.00 WITA bertempat di Ruang Sidang LPPM UNRAM. Kegiataninidiawalidenganpenyampaiansambutan oleh Ketua LPPM UNRAM bapak Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. dan perwakilan BAPPEDA yakni Kabid penelitian dan pengembangan BAPEDA Aceh ibu Ema Almina. Sambutan pertama dibuka oleh Ketua LPPM bahwa beliau merasa sangat bangga dan berterimakasih atas kunjungan BAPPEDA Aceh ke LPPM UNRAM. Selanjutnya sambutan kedua diisi oleh Ibu Ema menyampaikan bahwa BAPPEDAProv. Aceh ingin mengetahui dan menggali beberapa hasil riset dari LPPM terkaitpenelitian, inovasi, dan teknologi yang hasilkan, bagaimana tindak lanjutnya sampai proses pengurusan HKI pada riset.
Setelah sambutan usai, sesi selanjutnya yaitu perkenalan yang dilakukan oleh pihak LPPM UNRAM dan pihak Bappeda Aceh kemudian dilanjutkan dengan penjelasan produk-produk hasil riset . Pada sesiini, ketua LPPM selaku moderator memberikan kesempatan kepada para dosen sekaligus peneliti untuk menjelaskan produk-produk riset yang dihasilkan. Penjelasan mengenai hasil riset, dijelaskan oleh beberapa dosen sekaligus peneliti diantaranya :
Dr. Aliefman Hakimselaku KoordinatorPengabdian dan Inovasibeliau menjelaskan bahwa beliau mempunyai 4 macam produk hasil riset diantaranya pertama, produk kunyit yaitu curcumin yang digunakan untuk antibody, kedua SUNSCREEN SPF 50 berasal dari senyawa kencur untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, ketiga produk sabun dari senyawa tumbuhan dan keempat produk masker wajah dari pala untuk memutihkan kulit wajah.
Sementara Ibu Yayuk Andayani Dosen Fakultas Kedokteranbeliau menjelaskan bahwa beliau mempunyai satu produk yaitu produk anti diabetes yang berbahan dasar sayuran buncis dan pare. Produk ini telah mempunyai hak paten pada tahun 2016 dan berhasil dipasarkan ke luar negeri seperti Portugal pada juli 2022 kemarin.
Selain itu Ibu Made Dosen Fakultas Peternakan menjelaskan bahwa beliau memiliki produk hasil riset yang diberi nama Laminex yang kandungannya terdiri dari daun lantoro dan mineral mix yang berfungsi untuk membunuh cacing pda hewan dan memiiliki protein tinggi untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Produk ini telah memiliki hak paten pada mei 2022 dan sekarang sudah diproduksi oleh PT. Nutrisatwa Farma. Selanjutnya Dekan Fakultas MIPA beliau menyampaikan bahwa beliau memiliki produk anti aging yang sudah memiliki hak paten tahun 2016 dan dimitrai oleh perusahaan kosmetik di jawa barat. Adapun bapak Sudirman menjelaskan bahwa beliauu telah membuat inovasi dari olahan sampah yang diberi nama Ecoblok Dan Ecogress. Produk ini telah memiiki hak paten pada november 2022.
Selanjutnya Prof.I Made SudhantaGuru Besar Fakultas Pertanian menjelaskan bahwa beliau memiliki beberapa produk diantaranya yaitu produk limbah kotoran sapi, produk kompos cair dan produk biofungsida yang berasal dari daun lagundi. Kemudian Bapak Dr. Joko dosen Fakultas Pertanian juga, menjelaskan bahwa beliau telah menciptakan pupuk orrin yan berfungsi sebagai bahan induk tanah.
Prewantoro Dosen Fakultas menjelaskan bahwa beliau memiliki produk minuman rempah-rempah selai itu beliau juga memiliki produk permen mahabat yang terbuat dari madu dan habatussauda. Selanjutnya Prof. Muhamad Ali selaku Dekan Fakultas Pertanian menjelaskan bahwa beliau membuat produk inovasi yaitu alat deteksi cepat imun yang terdiri dari 3 macam yaitu (liga) alat deteksi cepat antibody (entram) alat deteksi antigen pada penderita covid-19 dan (elisa).
Setelah penjelasan mengenai produk hasil riset selesai diutarakan, kemudianketua LPPM membuka sesi tanya-jawab. Adapun pertanyaan yang diutarakan oleh pihak BAPPEDA Aceh ada 3 yaitu : pertama, bagaimana rumah riset dan inovasi yang ada pada LPPM UNRAM kedua, seberapa besar kerja sama pada bidang tertentu yang ada di UNRAM ketiga, bagaimana sustainable bahan baku yang digunakan pada riset. Tanpamenungguwaktu lama, Prof Sudante langsung menjawab pertanyaan pertama yakni rumah riset dan inovasi yang ada pada LPPM ada pada program SINTA yang dapat diakses di web LPPM, selanjutnya pertanyaan kedua di jawab oleh ketua LPPM bahwa LPPM sudah banyak melakukan kerjasama baik secara internal dengan dosen-dosen yang memiliki inovasi maupun secara eksternal dengan instansi-instansi yang ada di NTB. Dan pertanyaan terakhir diselesaikan oleh Ibu Made Dosen Fakultas Peternakan yang menjelaskan bahwa sustainable bahan baku yang digunakn pada riset mudah didapatkan di NTB.
Dengansesidiskusi yang sangat menarikini pun, tanpaterasawaktu pun telahberlalu.akhirnya sesi diskusi pun ditutup oleh Bapak Ketua LPPM dengan penuh syukur dan ucapan terimakasih kepada peserta yang telah hadir. Sesi ini berakhir dengan penyerahan cinderamata dan poto bersama.